Perbedaan Filsafat Islam dengan Filsafat Barat
Banyak
pendapat yang mengatakan bahwa filsafat lahir dari Yunani, namun ada juga yang
mengatakan bahwa filsafat dimulai dari Islam. Ada lagi yang berpendapat asal
mula filsafat dari gabungan keduanya. Filsafat Barat adalah hasil pemikiran
radikal oleh para filosof Barat sejak abad pertengahan sampai abad modern.
Sedangkan Filsafat Islam adalah berpikir bebas, radikal dan berada pada taraf
makna yang mempunyai sifat, corak dan karakter yang menyelamatkan dan kedamaian
hati.
Perjalanan filsafat Barat dimulai
dari masa Yunani Kuno, yang terfokus pada pemikiran asal kejadian alam secara
rasional. Segala sesuatu harus atas dasar logika. Kemudian masa abad
pertengahan filsafat berubah arah menjadi bersifat teosentrik, segala kebenaran
ukurannya adalah ketaatan pada Gereja. Maka mereka banyak yang berasal dari
kalangan pendeta (agamawan). Pada perjalanan berikutnya para pendeta dogmatis
itu ditinggal para ilmuwan yang kemudian beralih pada pemikiran yang bercorak
bebas, radikal, dan rasional yang realis.
Filsafat Islam segala bentuk
pemikiran ilmuwan muslim yang mendalam secara teoritis maupun empiris, bersifat
universal yang berlandaskan Wahyu. Filsafat Islam merupakan pengembangan
filsafat Plato dan Aristoteles yang telah dilandasi dengan ajaran Islam dan
memadukan antara filsafat dan Agama, filsafat yang berciri religius dan
berusaha sekuat tenaga memasukkan teks agama dengan akal.
Tujuan Filsafat barat dan filsafat islam sebenarnya hampir sama. Namun
karena terjadinya perbedaan agama maka pada filsafat islam ada yang
membatasinya, yaitu menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan
mempergunakan akal sampai pada hakikatnya, jadi dalam filsafat objeknya tidak
membatasi diri. Dalam filsafat membahas tentang objeknya sampai kedalamannya,
sampai ke radikal dan totalitas.
- photo source: republika.co.id
- photo source: republika.co.id
referensi : buku studi islam